Senin, 16 Juli 2012

AYAT - AYAT SETAN YAHUDI (Ayat ke-1 Dari 24 Ayat)

 AYAT  I


        "Kebenaran itu benar dalam kekuasaan atau kekuatan.  Kemerdekaan hanya sebuah wawasan.  Liberalisme. Emas.  Keyakinan.  Pemerintahan sendiri.  Pemupukan modal.  Musuh dalam negeri.  Rakyat jelata.  Anarki.  Politik lawan moral.  Hak orang kuat.  Langkah-langkah membenarkan tujuan akhir.  Rakyat jelata: seorang yang buta.  ABC politik.  Perselisihan partai bentuk penguasaan yang sangat menguntungkan.  Depotisme.  Alkohol.  Klakisme.  Korupsi.  Prinsip dan aturan pemerintah Yahudi-Masonis.  Teror.  'kemerdekaan, persamaan, dan persaudaraan'.  Prinsip pemerintahan Dinasti.  Penghapusan hak-hak prevelege orang Aristokrat Goy (non-Yahudi).  Aristokrasi baru.  Kalkulasi psikologis.  Kekaburan tentang 'kemerdekaan'.  Kekuatan untuk

meniadakan wakil-wakil rakyat."


           Dengan membuang kalimat indah.  Kita bicaran arti setiap pokok pikiran dengan berbagai perbandingan dan kesimpulan, yang didasarkan atas fakta yang ada.

           Yang akan diuraikan ini mengenai sistem kita dilihat dari dua sudut pandang: kita sendiri (orang Yahudi) dan dari orang Goyim (selain orang Yahudi).

           Harus dicatat, orang dengan daya tangkap yang jelek jauh lebih dari yang baik.  Karena itu, hasil yang terbaik dalam menguasai mereka diperoleh dengan kekerasan dan teror, bukan dengan diskusi akademis.  Setiap orang ingin memperoleh kekuasaan.  Masing-masing ingin menjadi diktator, andaikan bisa.  Sesungguhnya, banyak yang ingin mengorbankan kebahagian orang banyak dengan kesejahteraan  mereka sendiri.

           Bagaiman mengekang harta rampasan yang bernama manusia? Cara apa yang cocok untuk membimbing mereka?

           Pada awalnya, struktur masyarakat mereka kekuasaan yang buta dan kasar.  Sesudahnya, ciri tersebut lebih terartikulasi dibawah naungan undang-undang, meski sebenarnya dalam status quo kekuasaan yang sama atau disamakan.  Ini berdasarkan hukum alam: kebenaran terletak dalam kekuasaan.  Kemerdekaan politik hanyalah sebuah wawasan, bukan kenyataan.

            Dengan wawasan ini, orang harus tahu bagaimana menerapkannya.  Bila perlu ia di munculkan sebagai umpan wawasan untuk menarik perhatian massa rakyat terhadap sesuatu partai, dengan tujuan menghancurkan partai lain yang sedang berkuasa.  Tugas ini akan mudah dilakukan jika lawan terpengaruh oleh wawasan kemerdekaan yang disebut liberalisme, dan demi wawasan ini orang harus mampu memenangkan kekuasaan.  Ini cocok dengan teori kita =; tali kekang yang dikendurkan dengan segera akan beralih ke tangan yang baru.  Penguasa akan cocok ditempatnya berdiri bila penguasa yang lama telah dilemahkan dengan yang namanya liberalisme.

            Bagi kita, kekuasaan yang mengantikan kekuasaan liberal itu merupakan kekuatan emas.  Saat itu akan tiba, tergantung keyakinan yang berkuasa.  Wawasan kemerdekaan tidak mungkin terwujud, karena tidak seorang pun mengetahui bagaiman memanfaatkannya secara terbatas.  Cukuplah memberikan kepada seseorang pemerintahan sendiri untuk waktu tertentu, sampai pemerintahan tersebut dikembalikan kepada rakyat yang terorganisasi.  Ketika itulah, kita dapat memberi pukulan, yang dengan mudah segera berkembang menjadi peperangan di antara kelompok itu.  Negara tersebut akan hancur berantakan bagai abu yang berterbangan.

            Tak penting negara itu hancur karena keguncangan sendiri, karena perselisihan didalam negeri yang berakibat jatuhdalam dekapan musuh dari luar.  Yang jelas, negara tersebut harus lenyap tanpa bisa bangun lagi.  Ia ada dalam kekuasaan kita.  Pemusatan modal yg keseluruhan ada di tangan kita, akan memaksa negara tersebut berhutang kepada kita.  Jika tidak mereka akan tenggelam.

            Akankah seseorang yang berpikiran liberal yang menyatakan refleksi yang demikian itu immoral? Akan diajukan pertanyaan sebagai berikut: Setiap negara mempunyai musuh. Dalam perang, bertahan dan menyerang jika dalam hubungan musuh tidak dianggap immoral menggunakan segala cara dan seni pertentangan, tidak salah membuat musuh lupa pada rencana penyerangan dan pertentangan, menyerangnya pada malam hari atau dengan kekuatan besar.  Lantas, dalam hal apa beberapa cara dapat dianggap musuh lebih jelek, penghancur struktur kemasyarakatan, dan kemakmuran disebut immoral? Dalam hal apa bukan sesuatu yang pantas?

            Itu mungkin bagi pikiran logis yg jelas berharap berhasil membimbing orang banyak dengan bantuan nasihat dan argumen, baik tentang maksud yang dikehendaki maupun yang bertentangan.  Cara ini bisa dianggap tak berperasaan, karena rakyat yang kemampuan berpikirnya sangat dangkal sudah dianggap terpuaskan.  Setiap orang dalam massa manusia yang hanya dibimbing oleh kepicikan, kepercayaan ringan, adat-istiadat, dan pikiran yang sentimental , akan menjadi mangsa yang empuk dari perbedaan partai yang yang menjauhkan sikap kompromi, bahkan atas dasar berbagai argumen yang benar-benar sempurna.  Suatu resolusi yang hanya mengandalkan suara mayoritas yang bodoh akan rahasia politik, yang mengajukan usul-usul tak masuk akal, didalamnya sudah terkandung benih anarkhi.

           Tidak ada sangkut-paut politik dengan moral.  Penguasa yang di perintah oleh moral, bukanlah politikus yang pintar, dan karena itukedudukannya tak akan stabil.  Mereka yang ingin berkuasa haruslah berlindung dibalik kelicikan dan kemampuan membuat orang percaya.  Kualitas bangsa yang besar seperti kejujuran dan kesopanan, tak lebih cuma clean politik, sebab hal itu dapat merontokkan si penguasa lebih cepat dan lebih pasti dibandingkan dari menghadapi musuh yang kuat.  Kualitas yang seperti ini ciri orang Goyim (selain Yahudi).  Kaum Yahudi jangan sampai di bimbing mereka!

            Kekuasaan kita yang sekarang dalam kondisi lemah dibanding semua bentuk kekuasaan, kelak menjadi kekuatan yang tak terkalahkan.  Ia tetap tidak kelihatan, sampai saat ketika ia memperoleh kekuatan yang tak satukelicikan pun mampu membendungnya.

            Di luar kejahatan kontemporer yang sekarang memaksa kita menyetujui munculnya kebaikan kekuasaan, merupakan jalan  menuju jalan kehidupan nasional yang teratur dan takkan terkalahkan oleh liberalisme.  Hasilnya membenarkan cara ini.  Bagaimanapun, berdasarkan rencana kita, perhatian kita sementara akan diarahkan pada apa yang baik dan bermoral seperti pada apa yang perlu dan berguna.

            Di hadapan kita, terbentang suatu rencana yang memberikan secara strategis garis-garis yang kita tak bisa menyimpang darinya, tanpa menerima suatu resiko atas usaha kita selama berabad-abad lampau yang mubadzir.

            Untuk mendapatkan bentuk tindakan yang memuaskan, perlulah melihat kejelekan, kelembekan, ketidakstabilan rakyat jelata, ketidakmampuannya untuk mengerti dan menghormati keadaan kehidupan mereka atau kesejahteraan mereka sendiri.  Harus dipahami, kekuatan rakyat itu buta, tak berperasaan dan kekuatannya tidak berdasar, kendati pun ada petunjuk dari satu pihak.

            Orang buta tidak membimbing si buta tanpa menuju ke jurang yang dalam.  Rakyat jelata bisa kaya dan menjadi jenius serta bijaksana, mereka akan membawa bangsanya kepada kepada kehancuran! Hanya orang yang terlatih sejak kecil  tentang kekuasaan yang independen dapat dapat mengerti idiom politik.

            Rakyat, ya, rakyat.  Untuk membuat diantara mereka kaya mendadak, bawalah mereka pada keruntuhan dengan menumbuh-kembangkan  golongan yang berbeda pendapat, yang ingin mengejar kekuasaan dan kemuliaan.  Dengan cara demikian, kekacauan akan timbul.  Dalam keadaan demikian, memungkinkan massa rakyat itu dengan tenang dan tanpa kecemburuan sosial demikian mampu membentuk keadilan tanpa mencampuradukan dengan kepentingan pribadi?

           Hak untuk mabuk, mereka gunakan secara berlebihan.  Menuju alam yang secara sengaja diarahkan oleh agen kita.

           Kata penganal kita: "Yakinkan dan kuasai!".  Jauh di masa silam, kitalah orang pertama yang meneriakan diantara massa rakyat slogan: Kemerdekaan, Persamaan, dan Persaudaraan.  Kelak akan kalian lihat, slogan diatas akan membantu kita memperoleh kemenangan dan memberikan kepada kita berbagai kemungkinan.

           Kemungkinan penggantian wakil rakyat ini dan penempatan mereka berdasarkan usul kita, memberi kekuasaan menunjuk mereka.

0 komentar:

Posting Komentar